Sabtu, 26 April 2025
Cerpen / Jumat, 17 Januari 2025
Oleh: Aksara Diraya

Pagi Di Kota Bunga


Pagi itu, angin sepoi-sepoi bertiup lembut menyapu Kota Bunga. Di tepi jalan, taman-taman yang dipenuhi berbagai jenis bunga sedang mekar indah. Di antara bunga-bunga yang merekah, terdapat sebuah kafe kecil bernama “Santai di Bawah Kembang”.

Di kafe itu, seorang wanita muda bernama Maya duduk di meja pojok yang menghadap ke taman bunga. Maya adalah seorang pelukis yang terinspirasi oleh keindahan alam, khususnya bunga-bunga. Setiap pagi, dia datang ke kafe ini untuk mencari inspirasi sebelum mulai menggambar di studio kecilnya di rumah.

Hari itu, Maya ditemani oleh secangkir kopi hangat. Dia mengamati bunga-bunga yang bergoyang lembut ditiup angin pagi. Bunga-bunga mawar merah yang segar terlihat begitu mempesona, mengingatkannya pada lukisan terakhir yang sedang dia kerjakan.

Tiba-tiba, seorang pria tua berjalan mendekati meja Maya dengan senyuman hangat di wajahnya. Pria itu adalah Pak Agus, pemilik kafe yang juga pecinta bunga. Dia sering berbagi pengetahuan tentang bunga-bunga di taman Kota Bunga kepada pengunjung kafe.

“Pagi, Maya. Sedang apa pagi ini?” sapa Pak Agus ramah.

Maya tersenyum balik, “Pagi, Pak Agus. Saya sedang mencari inspirasi baru. Bunga-bunga pagi ini begitu memesona, bukan?”

Pak Agus mengangguk setuju, “Ya, betul sekali. Saya senang melihat bunga-bunga di taman ini tumbuh subur setiap musimnya. Menyenangkan bisa hidup di Kota Bunga seperti ini.”

Mereka pun mulai berbincang-bincang tentang berbagai jenis bunga yang ada di taman. Pak Agus bercerita tentang sejarah taman ini, bagaimana dulunya hanya sebuah lahan kosong yang kemudian dikembangkan menjadi taman bunga oleh komunitas lokal. Maya mendengarkan dengan antusias, mencatat setiap detail yang mungkin bisa dijadikan inspirasi untuk lukisannya.

Ketika cuaca mulai berangsur cerah, Maya memutuskan untuk pulang ke rumah. Sebelum berpisah, Pak Agus memberinya seikat mawar merah dari taman kafe sebagai hadiah kecil. Maya tersenyum bahagia menerima hadiah tersebut.

“Sampai jumpa, Maya. Semoga lukisanmu semakin indah dengan inspirasi dari bunga-bunga Kota Bunga ini,” ucap Pak Agus sembari melambaikan tangan.

“Sampai jumpa, Pak Agus. Terima kasih atas cerita dan bunga-bunga indahnya,” jawab Maya sambil membalas lambaian tangan.

Sesampainya di rumah, Maya langsung menuju studio kecilnya. Dia menempelkan seikat mawar merah yang diberikan Pak Agus di atas meja kerjanya. Maya mulai menggambar dengan penuh semangat, menyalurkan inspirasi yang dia dapatkan pagi itu.

Beberapa jam kemudian, lukisan baru Maya selesai. Dia menatap hasil karyanya dengan puas. Lukisan itu menggambarkan keindahan mawar merah di antara berbagai jenis bunga lainnya di taman Kota Bunga. Maya yakin lukisan ini akan menjadi salah satu karyanya yang terbaik.

Malam itu, Maya kembali ke kafe “Santai di Bawah Kembang” untuk menunjukkan lukisannya kepada Pak Agus. Pak Agus terkesima melihat lukisan tersebut dan menganggapnya sebagai penghargaan bagi keindahan taman bunga yang dia cintai.

“Ini sungguh luar biasa, Maya. Anda benar-benar berhasil menangkap keindahan bunga-bunga Kota Bunga,” ucap Pak Agus dengan bangga.

Maya tersenyum lebar, merasa puas dengan hasil karyanya. Dia merasa beruntung tinggal di Kota Bunga yang memberinya begitu banyak inspirasi untuk berkarya.

Sejak saat itu, lukisan Maya tentang bunga-bunga Kota Bunga menjadi populer di kalangan kolektor seni lokal. Setiap kali dia kembali ke kafe “Santai di Bawah Kembang”, dia selalu disambut dengan hangat oleh Pak Agus dan cerita-cerita tentang bunga-bunga indah di taman mereka terus mengalir.

Kisah Maya dan Kota Bunga menjadi inspirasi bagi banyak orang di kota itu. Mereka belajar untuk menghargai keindahan alam di sekitar mereka dan betapa pentingnya untuk merawat lingkungan tempat mereka tinggal.

Newsletter

Ingin tahu perkembangan berita, artikel, opini dan karya sastra dari kami? Drop email anda untuk berlangganan

Keamanan email anda menjadi prioritas keamanan kami

Risalah Maritim

Ingin baca cerita inspiratif, berita terupdate dan karya menarik? Kami hadir untuk mendorong literasi di kalangan muda

Tautan Cepat

Logo UKM dan Universitas

Logo UKM Jurnalistik Risalah Maritim Logo UMRAH

© 2024 Risalah Maritim. Developed by Aidil Baihaqi