Selasa, 15 April 2025
Opini publik / Jumat, 28 Maret 2025
Oleh: Larasati Anditta Putri

Fenomena Mudik Lebaran: Ketika Rindu dan Tradisi Bertarung dengan Realita 

Lebaran

Lebaran sebentar lagi~~ 
Lebaran selalu identik dengan pulang kampung alias mudik. Banyak yang bilang, “Lebaran tanpa pulang kampung tuh kayak opor tanpa ketupat—kurang greget!” Tapi, faktanya nggak semua orang bisa atau memilih untuk mudik.

Buat yang bisa pulang kampung, itu momen balas rindu paling legit. Bayangin deh, ketemu emak bapak, makan opor sambil dengerin cerita kakek nenek, plus seru-seruan sama sepupu, sampai siap nyobain kue-kue enak yang tertata rapi dimeja makan. Pulang kampung tuh ibarat ngecas baterai hati yang udah lowbat dihajar rutinitas kota. Tapi ada juga yang memilih atau terpaksa bertahan di kota. 

Alasannya? Beragam! Mulai dari kerjaan yang nggak bisa ditinggal, kondisi finansial yang nggak memungkinkan, sampai jarak yang terlalu jauh buat ditempuh. Mereka tetap ngerayain Lebaran semampunya—mungkin bareng temen kos, tetangga, atau komunitas sekitar.

Hasil Diskusi dan Polling Instagram: Kenapa (Nggak) Pulang Kampung?

Beberapa waktu lalu, sempat berdiskusi singkat dengan temen kampus dan juga mengadakan polling di akun official Instagram UKM Risalah Maritim, jawabannya campur aduk banget! Ternyata, alasan orang mudik atau nggak mudik itu unik-unik dan bikin haru. Nih, beberapa jawaban yang paling banyak masuk:

Yang Pulang Kampung:
• "Rindu rumah”
• “Pasti pengen bertemu keluarga dong!”
• “Suasana kampung tuh beda, lebih hangat dan ngangenin.”
• “My home, is my reason!”
• “Semangatku adalah keluarga!”

Yang Stay di Kota perantauan:
• “Tiket mudik mahal bangeett”
• “Ga punya kampung min”
• “Mager mau pulang min”
• "Takut ga kekejar, liburnya dikit banget”

Sebelum Lebaran datang, ada Ramadhan yang penuh perjuangan. Buat yang di perantauan, ngerasain sahur dan buka puasa sendirian udah jadi cerita klasik. Video call jadi senjata buat ngobatin kangen suasana rumah. Tapi ada momen indah juga—seperti buka puasa bareng temen-temen kos, bagi-bagi takjil di jalanan, atau tarawih bareng komunitas. Rasanya beda sih sama di kampung, tapi tetep bikin hati hangat.

Eid Mubarak

Pada akhirnya, Lebaran itu tentang ngerayain kemenangan setelah sebulan penuh berjuang menahan lapar, haus, dan emosi. Di kampung atau di kota, intinya tetep sama: cari berkah, minta maaf, dan nikmati kebersamaan—meski cara ngerayainnya nggak selalu sama.
Jadi, buat yang mudik tahun ini, nikmatin setiap momen pulang. Hargai drama di jalan, macet, capek, semua itu bakal terbayar pas sampai rumah dan lihat senyum keluarga. Buat yang stay di kota, jangan sedih juga! Rayain Lebaran dengan caramu sendiri—video call, masak makanan khas kampung, atau kumpul bareng temen-temen sekitar.

Selamat Lebaran! Mau di kampung atau di kota, semoga rindu dan kebahagiaan tetap tersampaikan.

Newsletter

Ingin tahu perkembangan berita, artikel, opini dan karya sastra dari kami? Drop email anda untuk berlangganan

Keamanan email anda menjadi prioritas keamanan kami

Risalah Maritim

Ingin baca cerita inspiratif, berita terupdate dan karya menarik? Kami hadir untuk mendorong literasi di kalangan muda

Tautan Cepat

Logo UKM dan Universitas

Logo UKM Jurnalistik Risalah Maritim Logo UMRAH

© 2024 Risalah Maritim. Developed by Aidil Baihaqi